Sabtu, 27 Juli 2019

Asbabun Nuzul Surat Yasin

Asbabun Nuzul Surat Yasin - Surat Yasin adalah salah satu surat yang biasanya dibacakan masyarakat Indonesia khususnya di Masyarakat  Jawa setiap malam Jumat atau ketika acara tahlil. Surat urutan ke-36 dalam Al-Quran ini terdiri dari 83 ayat. Termasuk ke dalam kategori surat Makkiyah atau surat yang turun di Mekkah. Ayat 1–21 termasuk dalam Juz ke 21, sementara ayat 22–83 masuk ke dalam Juz ke 22.


Lalu bagaimana Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya) surat Yasin? Yuk kita simak berikut


Abu Na’im  di dalam kitab Ad Dalail-nya telah mengetengahkan sebuah hadits yang bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan, bahwa Rasulullah saw membaca surat As Sajdah, lalu beliau mengeraskan bacaannya, sehingga hal ini membuat segolongan orang-orang Quraisy merasa terganggu karenanya.


Lalu mereka bangkit hendak memukuli Rasul saw, akan tetapi tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka, dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali.


Kemudian mereka mendatangi Nabi saw. seraya meminta kepadanya : “kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturrahim kita, hai Muhammad”.


Maka Rasul saw. mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah firman-Nya :


“Yaa Siin. Demi Alquran yang penuh hikmah.” (Q.S. Yasin ayat 1-2)


Sampai dengan firman-Nya :


“Ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.” (Q.S. Yasin ayat 10)


Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorangpun dari mereka itu yang mau beriman.


Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ikrimah yang telah menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan :


“Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian”.


Lalu Allah menurunkan firman-Nya :


“Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka.” (Q.S. Yasin ayat 8)


Sampai pada firman-Nya :


“Sehingga mereka tidak dapat melihat.” (Q.S. Yasin 36 ayat 9)


Orang-orang mengatakan kepadanya, “inilah Muhammad”.


Akan tetapi Abu Jahal berkata : “Mana dia ? mana dia ?” sedangkan ia tidak dapat melihat.


Imam Turmudzi telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits hasan, sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits sahih.


Keduanya meriwayatkan hadits ini melalui sahabat Abu Sa’id Al Khudri r.a. yang telah menceritakan, bahwa orang-orang Bani Salamah tinggal di salah satu sudut kota Madinah. Lalu mereka bermaksud untuk pindah ke tempat yang dekat dengan Masjid, maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya :


“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. “(Q.S. Yasin ayat 12)


Kemudian Nabi saw. bersabda : “Sesungguhnya jejak-jejak kalian akan dicatat, maka janganlah kalian pindah”. (H.R. Tirmidzi)


Imam Thabrani telah mengetengahkan pula hadits yang serupa bersumberkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a.


Imam Hakim telah mengetengahkan sebuah hadits yang dinilainya sebagai hadits sahih, asalnya dari Ibnu Abbas r.a. yang telah menceritakan,


bahwa Al Ashi Ibnu Wail datang kepada Rasul saw dengan membawa tulang yang telah rapuh, lalu sesampainya di hadapan Rasulullah saw. ia meremas-remas tulang itu hingga hancur, seraya berkata, “Hai Muhammad, apakah tulang yang telah hancur ini akan dihidupka lagi kelak ?”


Rasulullah saw menjawab : “Ya, Allah pasti akan menghidupkannya kembali, kemudian Dia akan mematikanmu dan menghidupkanmu kembali, selanjutnya Dia akan memasukkanmu ke dalam neraka Jahannam”.


Kemudian turunlah ayat ini :


“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani . . . (Q.S. Yasin 36 : 77)


Sampai akhir surat Yasin ini.


Ibnu Abi Hatim telah mengetengahkan pula hadits ini melalui jalur yang bersal dari Mujahid, Ikrimah, Urwah Ibnuz Zubair dan As Saddi.


Di dalam haditsnya ini mereka menyebutkan, bahwa orang yang membawa tulang tersebut adalah Ubay Ibnu Khalaf.




Sumber : Tafsir Jalalain Terjemah

Demikian Asbabun Nuzul Surat Yasin yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf atas segala kekurangannya, Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.

0 komentar: